search

Translate

Senin, 07 November 2016

Narasi Sungkeman




(Putra) :
Bapak Guruku kini aku bersimpuh di hadapanmu.
Terimalah permintaan maaf-ku, 
Sebanyak itu bukti kasih sayangmu kepadaku.. sebanyak itu pula salah dan dosaku kepadamu
     Di hari ini, mata hatiku  mulai terbuka, bahwa kemarahanmu..yang sering aku terima, adalah kasih sayang  yang tak dapat  kutukar dengan nilai dan harga..
kini mata hatiku mulai terbuka,  bahwa pahitnya nasehatmu adalah cinta tulusmu, demi kebaikan dalam meniti jalan hidupku di masa depan..
Dalam detik-detik perpisahan ini, bathinku sadar, bahwa aku terlalu banyak berbuat salah kepadamu, .. 
bapak guruku maapkan..aku
Banyak sudah salah yang sering kuperbuat padamu, .. menyakitimu, menyinggung perasaanmu, bahkan berprasangka buruk kepadamu..


(Putri)
Ibu guruku … Aku mau pamit…
Berat nian hati tuk berpisah dengan engkau 
Berat nian kaki tuk melangkah, meninggalkan engkau..
Berat nian mulut tuk mengatakan “ ..Selamat tinggal” kepada kalian..
teman dan adik-adik tercinta”
Terlalu banyak kenangan yang telah aku rajut bersama mereka..
Terlalu banyak kenangan yang telah aku ukir, di sekolah tercinta ..
Tawa, canda, dan airmata, sudah terlanjur tertumpah…menyatu dengan hati dan jiwa
Tali kasih persahabatan  telah mengakar sebagai keluarga..
Tapi sekarang aku harus pergi…
Pergi meninggalkan kalian, bapak ibu guruku tercinta
Menginggalkan teman dan adik-adikku..
Meninggalkan semuanya… yang sudah menjadi keluarga 
Ibu guruku…maapkan kami semua 
Biarlah kami binasa, jika air mata dan permintaan maaf kami tidak mampu lagi melembutkan hatimu 
Inilah Kami…yang dulu sering membuat hatimu jengkel, marah dan kesal..kini Kami bersimpuh di pangkuanmu…
Bisa kah cinta dan kasih sayangmu kami rasakan,



Setelah kami pamit meninggalkan kalian?
Terima kasih telah, mendidik kami hingga hari ini.  Kami akan rindukan semua itu..
semua yang engkau berikan kepada kami..
Tetap doakan kami dalam menempuh jalan masa depan 
.menggapai cita-cita kami


(Bapak Guru) :
Anakku..
Sungguh besar harapan bapak dan ibu guru: supaya engkau menjadi anak yang soleh, santun pada orang tua, membawa kemaslahatan di mana pun engkau berada. Sungguh besar pula rasa kekhawatiran kami, jika harapan itu tidak terwujud. Itulah sebabnya, mengapa kami marah, atas perbuatanmu yang tidak baik, kurang sopan, malas, dan sebagainya. Semoga kemarahan itu bisa mengingatkanmu akan kesalahanmu supaya engkau instropeksi  dan memperbaiki.

(Ibu Guru)
Anakku..
 Ibu marah jika engkau salah, tapi itu semua demi kebaikanmu 
Maapkan ibu gurumu yang masih belum mampu memberi teladan dalam berbuat kebaikan, hanya ini yang bisa ibu berikan, ilmu yang sedikit, kemampuan yang terbatas.. tapi percayalah, apa yang selama ini ibu lakukan ..tulus demi keselamatan dan kebahagiaanmu dalam menjangkau masa depan..
Semua kesalahanmu..kemarin, sekarang, dan esok sudah kami maafkan. Semoga engkau sukses dalam menggapai masa depan…
Ya Allah, sayangi anak-anak kami…anak-anak didik kami…
Tuntunlah langkah-langkah mereka.
Teguhkan mereka dalam menghadapi godaan fitnah dunia Jadikan anak-anak kami anak-anak yang soleh, ya Allah.
Basahkan lidah mereka dengan doa-doa kebaikan untuk ayah dan ibunya. 
Kumpulkan mereka dan  kami di jannatun firdaus-Mu  kelak.
Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

your Comment here

PENERIMAAN PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU SMP ISLAM TERPADU MUTIARA IRSYADY

SMP ISLAM TERPADU MUTIARA IRSYADY Jl. Raya Pekandangan Jaya Km. 05 Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu Telp. (0234) 712087 Terakreditasi...