Mengerjakan
Ujuan Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mungkin bagi calon
siswa pesertanya ada yang sedikit menakutkan atau membuat kurang
nyaman. Apalagi kalau sebelum ini sekolah yang menjadi tempat menuntut
ilmu belum ikut mengadakan UNBK.
Sebenarnya,
mau UNBK atau test UN PBT, soalnya tidak akan jauh beda. Yang sangat membedakan
antara UNBK dengan Ujian Nasional yang lainnya adalah cara mengerjakannya dan
cara mengakses soalnya saja.
Ujian
Nasional Berbasis Kertas (Paper Based Test)
Untuk
mengerjakan Ujian Nasional dengan sistem PBT, siswa menyiapkan alat tulis lalu
menerima lembar soal dan lembar jawab sebagai media untuk mengerjakan soal –
soal yang diberikan. Jawaban siswa nantinya akan dikirim ke
Dinas Pendidikan untuk diproses menulu langkah selanjutnya agar nilai
siswa keluar.
Distribusi
soal dari percetakan ke sekolah – sekolah membutuhkan transportasi dan
pengamanan yang lebih ketat. Yang pada akhirnya menjadikan cost pelaksanaan
ujian nasional menjadi banyak, mulai dari pengadaan kertas, pencetakan,
distribusi hingga pengamanan soal sendiri.
Itu
pun masih tidak bisa menjamin kerahasiaan soal 100%. Terbukti dengan masih
sering kita dengar berita beredarnya kunci jawaban Ujian Nasional.
Pengerjaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Dalam
UNBK siswa hanya perlu untuk belajar,
mempersiapkan diri dan mental sekuat hati. Datang dan memasuki ruang ujian
tanpa perlu repot – repot membawa alat tulis. Paling maksimal membawa bolpoint
nanti dibuat untuk menghitung saat soal yang dihadapi berkaitan dengan
perhitungan.
Selebihnya
tinggal klik pilihan ganda yang ada di layar (yang tampil melalui Exam
Browser) saat mengerjakan.
Langkah mengerjakan ujian UNBK
- Hadir dalam ruangan sesuai jadwal yang ditentukan pusat.
- Siswa login dengan menggunakan Username dan Password
- Periksa data diri, nama,
sekolah, jurusan dan soal yang akan dikerjakan
- Siswa diberi TOKEN oleh petugas Proktor untuk membuka soalnya.
- Mulai mengerjakan dengan memilih jawaban yang dianggap benar di komputer.
Catatan dalam user interface Exam Browser setelah login- Bila jawaban ada yang meragukan bisa diberi tanda,
- Ada peringatan saat mau menyelesaikan mengerjakan ujian tapi masih ada soal yang ditandai meragukan.
- Bisa mengacak untuk mengerjakan soalnya, ada sidebar untuk menampilkan index nomor soal.
- Di bagian atas ada jam untuk melihat sisa waktu.
- Soal listening ada player audionya (berbasis web) hanya bisa diputar sekali saja.
- Jika soal tidak tampil sempurna, bisa ditekan F5
- Jika ada komputer bermasalah, jangan panik, lapor saja ke proktor,
- Jika terpaksa pindah komputer, jawabanmu akan tetap tersimpan.
Soal di download dari server pusat, langsung ke server lokal yang tak akan tertukar karena adanya serial dan ID server. Tidak perlu ada kertas untuk mencetak soal, tidak perlu ada biaya pencetakan, dan tidak perlu pengawalan ekstra dari pihak polisi dan sebagainya, karena saat berada di server lokal pun, soal berupa berkas digital ter-enkripsi.Karena sifatnya yang seperti ini, keamanan soal UNBK bisa terjaga, tidak akan ada orang yang menjual kunci jawaban UNBK. Jadi jangan percaya begitu saja kaalu ada yang ‘jualan kunci jawaban Ujian Nasional’. Kemudahan lainnya dalam UNBK ini adalah siswa bisa menandai jawabannya yang meragukan. Sehingga bisa kembali mengerjakan soa tersebut dengan efisien.UNBK Efisein, Ujian Perbaikan 2 Kali SetahunUNBK sangat efisien, karena dalam distribusi dan pembuatan soalnya tidak diperlukan cost yang sebegitu mahalnya dibanding paper based test. Karena efisien ini, rencananya nanti juga akan diadakan Ujian Nasional Perbaikan (UNP) bagi siswa yang nilai Ujian Nasionalnya masih di bawah standar minimal. Bukan hanya sekali, dala setahun nanti akan dilaksanakan 2 kali ujian perbaikan.Kekurangan UNBKWell, tak ada gading yang tak retak. Paling tidak masih juga ditemukan beberapa kekurangan secara teknis dalam UNBK, saya sebagai teknisi tidak akan membagikannya di sini. Biar didiskusikan dalam forum yang lebih tepat saja nanti.Namun dari segi usability, dari pengalaman saat simulasi kemarin, ada sebagian siswa yang tidak kuat berlama – lama memandang monitor komputer. Sejauh ini mungkin hal ini masih belum diperhitungkan oleh sekolah dan juga Puspendik sebagai penyelenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your Comment here